Mencoba melihat Hak Manusia dalam kehidupan di dunia yang
berbentuk pendidikan. Menelaah bagaimana pendidikan ini berkaitan dengan
perkembangan kehidupan di dalam masyarakat. Dan mengetahui pula berbagai hal
yang mempengaruhi pendidikan beserta standar didalam pendidikan itu.
Standar baru di dalam pendidikan selalu menuntut
adanya perubahan di dalam pendidikan. Perubahan itu dapat saja muncul dalam
berbagai wujud. Seperti, perubahan itu muncul dalam bentuk perubahan sistem,
Perubahan dalam bentuk bahan pelajaran baru. Perpaduan diantara berbagai
perubahan di dalam pendidikan membawa pendidikan ke dalam kegiatan yang selalu
dinamik. Dan pendidikan berusaha untuk berkembang bersama dengan semua hajat
yang ada di dalam hidup manusia.
Dalam batas tertentu, standar baru pada pendidikan
berkaitan dengan keadaan hidup di dalam masyarakat. Pada waktunya, pendidikan
menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakatnya. Dan pendidikan menjadi perintis
bagi perubahan didalam masyarakat. Kaitan diantara pendidikan dan masyarakat
ini bersumber pada hakekat hidup. Dan hakekat hidup itu selalu menuntut membuat seluruh hajat hidup manusia menjadi
satu sistem yang utuh.
Dalam rangka inilah, kelompok manusia pendidik itu
mulai melihat suatu kenyataan baru. Melalui kaitan diantara masyarakat dan
pendidikan, standar baru didalam masyarakat perlu diimbangi pula oleh standar
baru pendidikan. Masyarakat telah memasuki era baru dengan menerima kehadiran
komputer, maka pada tempatnyalah jika
pendidikan mulai merintis pengetahuan tentang komputer itu. Bersamaan
itu pendidikan komputer merupakan salah satu standar baru di dalam dinamika
pendidikan zaman sekarang.
Segera pula kelompok manusia pendidik itu mengambil
tindakan kasat mata. Pada hari Jumat tanggal 7 Agustus 1981, mereka membuka
pendidikan komputer dengan nama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang
menampung 91 orang mahasiswa. Dan pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 1981,
kuliah pertamapun dimulai. Kuliah inipun berkembang sehingga menuntut suatu
wadah yang lebih mantap. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analisis
dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah pendidikan itu
berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak itu
meluncurlah suatu kegiatan untuk membangkitkan standar baru di dalam
pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.
Pendidikan komputer dan matematika inipun kemudian
dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni wadah yang berbentuk
akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada hari Kamis, tanggal 21
Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk menjadikan nama dari sekolah tinggi
itu. Pada hari Senin, tanggal 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analis
dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan
Gunadarma. Sehari kemudian, pada hari Selasa, Tanggal 10 Juli 1984,
melalui Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma, secara resmi nama
Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi itu menjadi Sekolah Tinggi
Komputer Gunadarma (STKG). Bersama itu, sejak dari tanggal 7 Agustus 1981
melewati tonggak tanggal 21 Juni 1984, tanggal 9 Juli 1994, serta tanggal
10 Juli 1994, satu kurun sejarah telah mengantar pendidikan komputer pada
Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma ke kurun sejarah berikutnya.
Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui
keputusan yang dirintis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis)
Wilayah III. Pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus 1984, Kopertis III
memberikan izin operasional kepada STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar
yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada hari Jumat, tanggal 28 September
1984, diselenggarakanlah oleh Gunadarma upacara wisuda pertama setara sarjana
muda, untuk diulangi lagi pada hari Selasa, tanggal 24
September 1985, dan pada hari Jumat,tanggal 26 September
1986.
Sampai
disini, kita mulai melihat STKG ini berkembang
diberbagai dimensi serta bersama itu, kita melihat perkembangan itu dari
dimensi ke dimensi. Dimensi pertama adalah dimensi program pendidikan. Pada
dimensi ini, STKG mulai memproleh kemajuan yang cukup pesat. Pada hari Sabtu,
tanggal 5 Oktober 1985, melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0424/0/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama baru
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma).
Bersamaan dengan itu, STKG berubah menjadi STMIK Gunadarma secara lebih rinci
lagi, di dalam status Terdaftarnya itu, Gunadarma dapat mengasuh dua Jenjang
Pendidikan yakni Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Satu (S1) serta Jenjang
Pendidikan Tinggi Strata Nol (S0) dalam bentuk Diploma Tiga (D3).
Bersama status itu, Sekolah Tinggi ini mengasuh dua
Jurusan yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan Jurusan Teknik Komputer
(TK). Setiap Jurusan memiliki satu Program Studi yang memiliki nama yang sama
dengan Jurusannya itu. Demikianlah pada Manajemen Informatika untuk Jenjang S1
dan D3 serta pada Jurusan Teknik Komputer terdapat Program Studi Teknik
Komputer untuk Jenjang S1 dan D3. Dan sebagai pemantapan lebih lanjut, pada
hari Selasa, tanggal 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh Statuta baru dari
Yayasan Pendidikan Gunadarma.
Pada hari Selasa, tanggal 13 Januari 1987, untuk
pertama kali, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh
tiga mahasiswa. Sidang Ujian untuk tiga mahasiswa berikutnya, diselenggarakan
pada hari Jumat, tanggal 16 Januari 1987 dan Sidang Ujian ketiga yang diikuti
oleh empat mahasiswa diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 21 Januari 1987.
Kalau pada tahun 1984, 1985 dan 1986, Perguruan Tinggi ini hanya dapat
menyelenggarakan Wisuda setara Sarjana Muda, maka pada tahun 1987 ini, STMIK
Gunadarma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Demikianlah pada
hari Sabtu, tanggal 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan
Wisuda Sarjana yang pertama.
Untuk mengukuhkan Ujian Sarjana itu, maka mulai hari
Selasa tanggal 16 Juni 1987, untuk pertama kalinya, STMIK Gunadarma
menyelenggarakan Ujian Negara Cicilan (UNC). UNC pertama ini
berlangsung dalam Status Terdaftar. Sejak itu, terjadilah maraton diantara
sidang Ujian Sarjana, Ujian Negara Cicilan, dan Wisuda. Gabungan dari semua
unsur itu menghasilkan Sarjana Manajemen Informatika dan Sarjana Teknik
Komputer, lulusan STMIK Gunadarma yang terus bercurahan ke dalam masyarakat.
Sidang Ujian Sarjana ke-4, ke-5 dan ke-6, berlangsung
pada hari Selasa tanggal 29 September 1987, pada hari Selasa, tanggal 6
Oktober 1987, pada hari Jumat, tanggal 9 Oktober 1987. Dan Sidang Ujian
Sarjana inipun terus berlangsung hinggga pada bulan September 1994, STMIK
Gunadarma telah melampui sidangnya yang ke-150. Ujian Negara Cicilan ke-2,
ke-3, ke-4, berlangsung mulai hari Senin tanggal 1 November 1987, mulai hari
Senin tanggal 20 Juni 1988, mulai hari Senin tanggal 12 Desember 1988. Dan
Ujian Negara Cicilan inipun terus berlangsung pada setiap semester sampai
sekarang ini. Wisuda sarjana ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung pada
hari Selasa tanggal 16 Februari 1988, pada hari Sabtu tanggal 21 Januari
1989, pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 1990. Dan demikianlah, wisuda terus
berlangsung, dari setahun sekali menjadi setahun dua kali.
Kemajuan di dimensi program ini tidak hanya sampai
disitu. Pada hari Senin tanggal 4 Januari 1988, melalui Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaaan No.006/O/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma
Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan
menjadi Status Diakui. Dan sekali lagi pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 1989
melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/O/1989,
Status kedua Program Studi itu dinaikkan lagi menjadi Status Disamakan.
Pengembangan Program Pendidikan terus berlanjut
sehingga pada hari Selasa tanggal 4 Juli 1989, STMIK Gunadarma membuka lagi
Jurusan baru yakni Jurusan Teknik Informatika (TI) dengan program studi Teknik
Informatika. Pada hari Kamis, tanggal 7 September 1989, Jurusan dan Program
Studi baru ini memperoleh Status Terdaftar. Selanjutnya, Status Diakui dicapai
Program Studi Teknik Informatika pada hari Rabu, tanggal 19 Juni 1991, serta
Status Disamakan diperoleh pada hari Kamis, tanggal 20 Februari 1992. Dan
bersamaan dengan itu, semua Program Studi di STMIK Gunadarma telah mencapai
Status Disamakan.
Pengembangan Program Pendidikan terus berlangsung. Selain
Program Pendidikan Jenjang D3 dan Jenjang S1, Perguruan Tinggi ini juga
melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal
Program Pendidikan Magister. Pada hari Senin, tanggal 10 Mei 1993, STMIK
Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang
Manajemen Sistem Informasi.
Disamping Bidang Manajemen Informatika, Teknik
Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke Bidang lain. Pada
hari Sabtu tanggal, 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Gunadarma atau dikenal dengan STIE Gunadarma. Di dalam STIE
Gunadarma terdapat dua Jurusan, yakni Jurusan Manajemen dan Jurusan
Akuntansi. Kalau Jurusan Akuntansi hanya mengasuh satu program studi, yakni
Program Studi Akuntansi, maka Jurusan Manajemen mengasuh lima Program Studi,
yakni Program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan, Manajemen Pemasaran,
Manajemen Produksi, Manajemen Trasportasi dan Manajemen Koperasi. STIE
Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada hari Kamis tanggal 16 Juni 1990
serta mulai berkuliah pada hari Senin tanggal 17 September 1990.
Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma
juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari Status Terdaftar memperoleh Status
Diakui dan kemudian Status Disamakan. Sampai pada bulan September 1994, STIE
telah menjalankan tiga kali Wisuda. Selanjutnya, bersamaan waktu dengan
pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem
Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di
Bidang Manajemen Asuransi
Dimensi ke dua adalah dimensi prasarana dan sarana. Di bidang prasarana dan
sarana ini, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau pada saat awal,
lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu
kemudian lokasi itu bertambah dengan Kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba.
Dari tahun ke tahun ketiga Kampus itu menampung jumlah mahasiswa yang terus
bertambah. Sekali pun ruang di Kampus Kenari terus diperluas namun pada
akhirnya perluasan Kampus inipun tidak dapat menampung pertambahan mahasiswa
yang demikian besarnya.
Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 1985
Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina
Depok, dan pada hari Senin tanggal 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung
pertama di Kampus Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di
Kampus Pondok Cina ini bertambah. Mula-mula, batu pertama untuk gedung kedua
diletakkan pada hari Sabtu tanggal 26 September 1987, dan gedung kedua inipun
mulai dipakai pada hari Jumat tanggal 13 Januari 1989. Setelah itu gedung
ketigapun dibangun dan dipakai. Ruang di dalam ketiga gedung ini masih belum
mencukupi sehingga masih dilengkapi lagi dengan sejumlah gedung sementara
disekitarnya.
Selain Pondok Cina, prasarana kampus dipersiapkan juga di Beji. Namun
karena akses ke daerah kampus belum memadai, maka Kampus Beji belum juga
diwujudkan. Sebaliknya kampus ditengah kota Jakarta terus bertambah. Setelah
mengembalikan Kampus Salemba yang masa
sewanya telah usai, maka pada hari Kamis, tanggal 8 Februari 1989 Gunadarma
menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. Kampus inipun dikenal
sebagai Kampus Salemba. Dan mulai digunakan pada bulan Mei 1990. Ini
berarti disamping Kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki
beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina
dan Kampus Salemba.
Kampus E Universitas Gunadarma Depok ( Kelapa Dua) |
Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkanGunadarma mencari
lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa
Dua yang terletak di Jalan Akses UI di dekat Pondok Cina. Pada hari Kamis,
tanggal 28 Maret 1991, batu pertama gedung pertama di Kampus Kelapa Dua
diletakkan dan pada hari Selasa tanggal 17 September 1991, gedung pertama
Kampus Kelapa Dua ini mulai digunakan. Sejak itu Kampus Kelapa Dua terus
berkembang dan pada bulan Septembar 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima
gedung kuliah.
Gunadarma bercita-cita untuk membangun gedung delapan lantai di Kampus Kenari. Sementara kampus seperti ini belum terwujud, perkuliahan di kampus Kenari dialihkan ke kampus sementara di Pegangsaan. Demikianlah, perkuliahan di Gunadarma berlangsung di lima kampus yang terpencar dari tengah Jakarta sampai ke Depok. Semua kampus ini dikoordinasikan dari satu pusat yang terletak di kampus Pondok Cina.
Prasarana dan sarana lain adalah Laboratorium.
Disamping Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang telah terbentuk sejak
jaman PPIK, maka pada hari Kamis, tanggal 16 Dessember 1986
Gunadarmameresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada hari
Senin, tanggal 23 Maret 1987, Gunadarma meresmikan Laboratorium
Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk
menyelenggarakan promosi Open House pada hari Selasa, tanggal 28 Maret 1989.
Sekalipun tidak terwujud alat dan gedung, sarana yang
cukup penting di Gunadarma adalah majalah ilmiahMatematika dan
Komputer yang mulai terbit sejak bulan Januari 1985 dengan penerbitan
lima kali setahun, majalah ini memperoleh Surat Tanda Terdaftar di Departemen
Penerangan pada hari Sabtu, tanggal 17 Januari 1987. Tulisan di dalam
Majalah Ilmiah ini telah membantu Gunadarma dengan perluasan informasi tentang
pendidikan di dalam Gunadarma.
Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama
ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang
dicetak oleh Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam
bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliahpun telah diwujudkan
dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat
ditampilkan di layar monitor.
Dimensi ketiga adalah kegiatan di luar kurikulum.
Selain kegiatan Lomba Kecerdasan, baik Tingkat Nasional maupun Tingkat
Internasional tampaknya kegiatan Gunadarma yang paling menonjol adalah di
Bidang Catur. Wadah kegiatan catur adalah Pecinta Catur Gunadarma atau PC
Gunadarma yang diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 25 Februari 1989. PC
Gunadarma telah berhasil menyelenggarakan Lomba Catur taraf Internasional yang
melibatkan Grand Master Catur Internasional untuk perebutan gelar dunia di
bidang catur.
Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi
ini, kita kembali kepemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang
mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu
muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni
suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma
mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan
Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan,
Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar
baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan
di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang
komputer. Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma.
Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai
laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG)
yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika
dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal
lainnya.
Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek
pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih
dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar
terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG
terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik
berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki
gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu
Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk
ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG
selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka
cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan
belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping
LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.
Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga
serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan
satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna
dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga
masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui
perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat
berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK
Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini
akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.
Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba
untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita
Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan
penataran.Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam
kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma
berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna
bagi masyarakat. Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma
didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu
adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu
pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma.
Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama
ini.
Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap
selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu.
Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar,
ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.
Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya
maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh
dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.
Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu
ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar,
pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek,
serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu
mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa
budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya
Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu
tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal
itu tempat menulis.
Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma
berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan
belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di
lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan
bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya
maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang
memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah
Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh
lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.
Kampus Kenari |
Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka,
laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang
selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar
ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan
Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan
mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.
Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu
memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma
bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara
nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di
dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar
Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.
Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama
Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga
Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar
Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama
Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke
Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam
Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma
terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat
budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma
terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma
terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada
masyarakat.
Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai
cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil
merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi
Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE
Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil
sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga
pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas
Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas
Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program
Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru.
Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.
Kampus H |
Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup
luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu
muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka
UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu
perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas
yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan
tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan
masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai
lembaran baru yang berwujud Universitas.
Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata
Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan
membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan
terhadap Universitas Gunadarma oleh pihak luar. Sejak tanggal 17 November 1997,
berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima
Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan
Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi,
Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika,
memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang
komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai
jenjang pendidikan.
Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah
Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma
masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun
2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program
Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan
Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister
(S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000
alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang
S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.
Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan
milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga
pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan
meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya.
Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003.
Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota
Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang
Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun
2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.
Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006.
Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi
Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di
Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk
sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf
universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma,
sarjana, magister, dan doktor.
Makna Logo Universitas Gunadarma
Ø Tangkai
Obor Berdiri Tegak
Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa
Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa
Ø Cawan
Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam
Ø Kobaran
Api yang Kuning Keemasan
Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat
Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat
Ø Bentuk
Lingkaran yang Berwarna Ungu
Adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang
ditekuni dan dikembangkan
Ø Bingkai
Segi Lima
Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila
Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila
Kritik dan Saran :
Saran : Lebih maju dan berkembang,
sumbang sih dalam dunia pendidikan tidak sampai disini saja
Kritik : Sudah menjadi universitas terbaik di Indonesia kenapa status “Swasta”
masih melekat di Gunadarma. Itu yang perlu harus dipertimbangkan dan
diprioritaskan yang paling utama, saya sebagai mahasiswa gunadarma menunggu
kabar baik itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar